Setiap manusia memiliki dimensi ruhani/spiritual..
Dan dimensi itu memiliki tingkatan2 sesuai dengan qadr masing2..
*YANG PERTAMA
Orang masih melihat manusia2 secara berkelompok2, terkotak2, dan terbagi2 sesuai dengan golongannya dan selera penilaiannya sendiri..
Orang pada tingkatan ini masih melihat dan menilai manusia2 dari sisi hitam-putih, kaya-miskin, mancung- pesek, cakep-jelek.. Si cina, si ambon, si batak, di jawa.. Si partai A, si partai B, si mazhab A, si mazhab B, si amerika, si arab, si indonesia, dsb..
Orang pada golongan ini biasanya mudah menghakimi org lain dan kerap kali bersifat subjektif..
*YANG KEDUA
Semakin tinggi dimensi spiritual/ruhani seseorang, maka ia akan keluar dari kotak2 yg memenjarakannya dan tidak lagi memandang manusia2 dari golongan2..
Ia tidak perduli lagi kurus-gemuk, tinggi-pendek.. Semua sekat2 itu telah ia fana'kan..
Baginya yang ada hanyalah "Baik" atau "Buruk"
Tak perduli partai A atau partai B, sijawa atau sipapua, indonesia-cina atau arab..
Yang terpenting orang itu "Baik" atau "Buruk".
Kalau baik ia terima, kalau buruk ia tolak..
*YANG KETIGA
Semakin tinggi lagi tingkatan spiritual seseorang, ia tidak lagi menilai "Baik" atau "Buruk" orang lain..
Baik dan buruk itu sudah fana'..
Baginya yang ada hanyalan "Dirinya" dan "Allah"..
Terserah orang lain menganggap baik atau buruk, yang terpenting baginya adalah ini urusan antara DIRINYA dengan ALLAH..
*YANG KEEMPAT
Semakin sempurna tingkatan spiritual seseorang, maka ia tidak lagi memandang "Dirinya"
Dirinya telah ia fana'kan..
Hingga yang tertinggal hanyalah "ALLAH" saja..
Baginya "TIDAK ADA SEGALA SESUATU KECUALI ALLAH"
No comments:
Post a Comment