Monday, July 25, 2016

etika Jiwa Raga

. . karena kita ini hidup dalam Raga maka lebih baik lah bila bisa lebih bersahabat dengan Raga , dengan santun merawat dan menyayanginya , sering2lah ajak bicara organ2 raga ini dan berterima kasihlah , minta maaflah bila merasa salah dalam memperlakukannya . . tanamkan sugest yang baik sehat dan membangun maka raga akan jadi semakin hidup , apalagi bila Jiwanya juga Hidup dan dibangkitkan , Aku , Rasa Diri , Jiwa dan Raga hidup dalam kebersamaan . . .

URIP IKU URUP


Ada itu hampa, hampa itu ada...
1. Urip Iku Urup
2. Memayu Hayuning Bawono, Ambrasto dhur angkoro
3. Suro Diro Joyoningrat, Lebur Dening Pangastuti
4. Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasorake, Sekti Tanpo Aji-Aji, Sugih Tanpo Bondho
5. Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan
6. Aja Gumunan, Aja Getunan, Ojo Kagetan, Ojo Aleman
7. Ojo Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman
8. Ojo Keminter Mundak Keblinger, Ojo Cidra Mundak Ciloko
9. Ojo Milik Barang Kang elok, Aja Mangro Mundak Kendo
10. Ojo Adigang, Adigung, Adiguna

Hidup itu memberi... Menambahkan indahnya dunia, membasmi angkara... Dengan kewelasasihan... Kerendahhatian... Rasa syukur dan ikhlas... Mengalahkan susah dan senang dalam diri... Mengalahkan keterikatan dan kemelekatan pada segala yang di luar diri... Amin...
Bagi yang paham mati sajroning urip, urip sajroning mati (mati dalam hidup, hidup dalam mati) tentunya paham.
Bagi yang masih belum, berikut uraian saya : Manusia diciptakan mengenal kebaikan dan berhati nurani, karena penciptanya adalah Maha Pengasih. Bila anda memberikan sesuatu dalam nama kasih sayang tentunya tidak berharap balik bukan?
Dari sini saya ingin mengemukakan bahwa sebenarnya manusia itu kalau mengenal kasih sayang minim atau bahkan nihil pamrihnya, hanyalah kasih sayang dan harapan baik pamrihnya. Ini juga penjelasan bagi uraian tentang bahwa walaupun kita melakukan sesuatu tanpa mengharap sebetulnya kita sudah mengharapkan.
Nah bagi manusia yang ingin menemukan dirinya yang sejati, maka tambahkan syukur dan ikhlas, agar semakin bebas pamrih, mencari ketiadaan (tiada ego atau pamrih), dan sekaligus mencari ada (perwujudan cinta kasih yang murni sebagai pengejawantahan jati diri manusia sejati). Maka didalam tiadanya ego (hidup yang mati, mati kehendak pribadinya), ada sifat sejati manusia (hidup yang sebenarnya, seutuhnya). Dibalikpun maknanya tetap sama, sifat sejati manusia (hidup yang sebenarnya) ada dalam tiadanya ego (matinya pamrih). Semoga berkenan.

Monday, July 11, 2016

Bawah Sadar . .

. . menurut saya , sebenarnya lewat aliran kepercayaan apapun , agama apapun , tarekat apapun . .bekerjanya kekuasaan Tuhan kepada manusia itu adalah lewat Batin Bawah Sadar . . kuasailah itu . .

Sunday, July 10, 2016

mengenali diri . .

. . sebenarnya makna perjalanan hidup secara spiritual ini adallah mengenali dan memahami dirinya sendiri dan selalu memperbaikinya sebagai bakti kepada Tuhan Semesta Alam , lebih dalamnya lagi kenal dan berkomunikasi dengan Jiwa yang terbangkitkan sampai bisa melayani Jiwa sebagai majikan karena Jiwa adalah Dzat Allah dalam diri manusia . . .

Saturday, July 9, 2016

Angan dan Pikiran

. . Iya . . Angan2 dan pikiran itu selalu tergoda terbawa rasa ingin baik sendiri , bisa sendiri , memiliki sendiri . .macem2 lah . Sedangkan kalau fokus menghadap Tuhan itu fokusnya satu , dan bila mendapat sesuatu inginnya adalah berbagi bukan ingin dimilikinya sendiri . .

Bawah Sadar

Bawah Sadar
. . memelihara pikiran Iri dan suka mencela adalah sangat merusak karena menempatkan kita di keadaan negatip maka hasrat dan kekayaan akan kabur bukannya mendatangi , tapi bila mau mendoakan agar mereka bisa lebih baik dan lebih makmur lagi akan bisa menetralisir dan akan mengalirkan kebaikan , kekayaan yang lebih besar lagi . . sesuai hukum Batin Bawah Sadar sendiri . .
hal inilah yang paling sulit karena sebenarnya kita suka mencela karena iri . .

pikiran intuitif adalah rahmat

Pemikiran yang intuitif adalah rahmat dan pemikiran yang rasional adalah pelayan yang meyakinkan.Kita telah membangun masyarakat yang lebih menghargai pembantu dan melupakan rahmat.(Albert Einstein) . . . bagaimana sampai bisa Jiwa menjadi Majikan dan kita beserta akal pikir hanya sebagai Pelayan . .

Semakin sederhana

sepertinya akan semakin sederhana . . sak madyo sak dermo . .
dengan menjaga susila budi baik dan benar . .
lambat laun semua akan terjadi dengan sendirinya
menurut kehendak Yuhan . . kalau sudah waktunya . .
kalau sudah waktuunya . . . percayalah . .

Angan angan

. . bahwa kejadian2 dari apa yg kuyakini benar sebelumnya ternyata belum tentu terwujud seperti itu . . demikian angan dan percayaku sekarang belum tentiu juga akan seperti itu mbesuknya . . ya karena kita hanya bisa berharap dan berdoa. . dan kupercaya Tuhan Tahu apa yang Kita Perlu dari pada yang kita Mau . . .

Hidup sepotong2

. . eh kata nyonya ku bagaimana kalau hidup ini disederhanakan saja seolah jadi sepotong sepotong , diberi hidup sehari ini ya syukur , diberi redjeki sehari ini ya alhamdulilah , bisa bayar blanjaan dan kewajiban sehari dan mbayar utang jatahnya sehari juga . . bercinta juga juga cukup sehari saja jok kesuwen ngko bosen . . kalau besuk pagi bangun ya eallah eh masih diberi hidup lagi ya itu anugrah . . lalu berulang lagi . . .sampek bosen sampek elek sampek tuwek sampek matek . . hehehe . .

Nasihat bu Rochanawati

NASEHAT-NASEHAT DARI ALMH. IBU ROCHANAWATI ( putri dari IBU SUMARI dan IBUNDA dari Alm.MAS ADJI )
Anda harus meneliti diri anda tiap hari dan tidak bicara jelek tentang orang lain atau mengadili mereka atau merasa cemburu atau panas hati atau bergunjing atau ambil pusing tentang hal-hal yang bukan urusan anda. Jika anda lakukan ini tiap hari, anda akan membina budi yang baik. Jika anda lakukan ini dan tidak membiarkan nafsu anda jadi majikan, tetapi memperbaiki dirimu seperti tersebut tadi, ini adalah seperti puasa rochaniah. . .

Ibadah . .

Agama mengatur pengikut nya agar beribadah menyembah Tuhan lewat tata cara ajaran nabinya , spiritual menemukan jalur langsung kenal Tuhan lewat rasa dirinya sehingga menjadi selfis dan semakin sederhana tanpa tata cara,karena kiblatnya ada didalam dirinya . Mayoritas adalah agama , filosof dan spiritual adalah minoritas ,wajar klu mayoritas selalu merasa benar , padahal manusia hidup berhak atas pilihan hidupnya sendiri . . .

Bapak says

Advice from Subud founder, Bapak Subuh Sumohadiwidjojo / Nasihat dari pendiri Subud:
"Untuk mengembangkan hidupmu, raihlah sesuatu yang lebih dari biasanya. Carilah sesuatu yang "tidak biasa" bagi dirimu, yang baru, yang tidak pernah dicapai orang sebelumnya. Itulah cara membuat kasih sayang dan berkah Tuhan nyata bagimu."

Takdir

. . memang sepertinya tak ada yang kebetulan dalam hidup ini , hanya kitalah yg merasakannya begitu . karena haekatnya semua terikat pada Takdir dan pengaturan . . baik klu bisa menerimanya dengan ichlas sebagai bimbingan dan kemurahan . .

Karunia Hidup[

. . selamat pagi , di usia senjaku ini kusadari sudah harus lebih menyadari bahwa Hidup itu sungguh merupakan Karunia dan tak bisa kita mengaturnya karena ada terkait Takdir hidup di dalamnya , bahwa kebangkitan Jiwa adalah sungguh perupakan Anugraha karena tidak setiap orang yang khusukpun bisa mendapatkan dengan meng upayakannya , karena kebangkitan Jiwa ada kehendak dan bimbingan Tuhan . . hanya sayang bahwa yang sudah terbangkitkan Jiwanya itu banyak yang kurang bisa berteman lebih baik dengannya . . .Karunia Hidup

KeJiwaan

. .maka ya sangat diperlukan penyadaran akan penyerahan diri dan menghayati rasa Terima Kasih kepada Hidup dan Kekuasaan Tuhan Semesta Alam lebih mendalam sampai menemukan Af Al dan Hakekatnya dalam diri masing2 . sampai bisa Madep Manteb tanpa Kompromi . . bahkan sudah tanpa cita cita lagi . . demikian sampai terasa bisa menjadi Hamba Allah . . dan terbimbing kemudiannya . . karena Percaya bahwa Tuhan bekerja . . .

Inti Spiritual . . Kejiwaan

. . sebenarnya makna perjalanan hidup secara spiritual ini adallah mengenali dan memahami dirinya sendiri dan selalu memperbaikinya sebagai bakti kepada Tuhan Semesta Alam , lebih dalamnya lagi kenal dan berkomunikasi dengan Jiwa yang terbangkitkan sampai bisa melayani Jiwa sebagai majikan karena Jiwa adalah Dzat Allah dalam diri manusia . . .

Monday, July 4, 2016

Bapak . .

Advice from Subud founder, Bapak Subuh Sumohadiwidjojo / Nasihat dari pendiri Subud:
"Untuk mengembangkan hidupmu, raihlah sesuatu yang lebih dari biasanya. Carilah sesuatu yang "tidak biasa" bagi dirimu, yang baru, yang tidak pernah dicapai orang sebelumnya. Itulah cara membuat kasih sayang dan berkah Tuhan nyata bagimu."

kesenyapan

. . kadang aku menyukai Kesenyapan . . karena kadang bisa mengembalikan apa apa ingatan yg hilang . . demikian setelah lerem dan berserah diri . .

Sunday, July 3, 2016

Takdir

. . memang sepertinya tak ada yang kebetulan dalam hidup ini , hanya kitalah yg merasakannya begitu . karena haekatnya semua terikat pada Takdir dan pengaturan . . baik klu bisa menerimanya dengan ichlas sebagai bimbingan dan kemurahan . .

MURTADIN INDONESIA



Minggu, 25 Januari 2009

ISLAM ADALAH ARABISASI DUNIA

Ide untuk menjadikan Indonesia sebagai Negara Islam, bagian dari Imperium Theokrasi Arab, telah ada sejak masa awal masuknya Islam ke tanah air ini. Diawali dengan berdirinya kerajaan Islam Demak ditanah Jawa, berlanjut hingga masa pembentukan Republik Indonesia diawal kemerdekaan. Namun usaha tersebut selalu mendapat sandungan dari anak2 bangsa yang berjiwa nasionalis seperti Ir. Sukarno. Orang2 nasionalis sadar akan pentingnya menjaga kesatuan dan martabat bangsa, daripada menjadi bagian Theokrasi Arab. Kini di era reformasi, wacana tersebut menjadi semakin kuat, tiap-tiap Kabupaten berlomba-lomba menerapkan syariat Islam di daerahnya. Bagaimana fenomena ini bisa terjadi? Mengapa para muslim pribumi berlomba2 mendirikan Theokrasi Arab di tanah airnya sendiri? Lihatlah Aceh dengan GAMnya, Filipina terdapat Abu Sayaf, Thailand dengan Gerakan Pathani dan Yala, dan masih banyak contoh lainnya.

Islam adalah Arabisasi. Jadi, setiap orang yang mengaku beragama Islam, berarti dia telah memilih menjadi WARGA NEGARA ARAB (dalam pengertian rohani). Walau secara lahiriah, kita adalah orang Indonesia, tapi secara jiwa, kita bukan lagi orang Indonesia, tapi orang Arab.

Dan untuk membuktikan kesetiaannya, "para warga negara Arab" diwajibkan untuk SUJUD MENYEMBAH ke arah NEGARA ARAB, dengan kota Mekah sebagai pusatnya. Kita memang tidak menyadarinya, karena Muhammad dengan cerdik, membungkus ritual sholat ini dengan topeng religius, yaitu melaksanakan perintah ALLAH. Lewat Islam, kita dibentuk dan dicetak menjadi orang2 "ARAB BLESTERAN". Semenjak kecil, kita sudah didoktrin dan dicuci otak agar menjadi PECINTA ARAB, dan PEMBELA ARAB. Itulah kenapa, doa2 dalam sholat dilarang memakai bahasa kita sendiri, tetapi HARUS memakai bahasa Arab.

Semua upaya Arabisasi itu dilakukan demi satu tujuan, yaitu ARAB YANG MENGUASAI DUNIA. Muhammad mengklaim bahwa Arab akan menaklukkan dunia dengan 12 kalifah (pemimpin) yang semuanya berasal dari Arab!

Hadis Muslim 4480
Dinarasikan oleh Jabir b. Samura yang berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Islam akan terus berlanjut untuk mencapai kejayaan hingga dipimpin 12 orang kalifah”. Kemudian Rasulullah SAW mengatakan sesuatu di mana aku susah memahaminya. Aku bertanya pada ayahku: "Apa yang dia katakan?" Dia berkata: "Dia bersabda bahwa semua dari mereka (12 kalifah) akan berasal dari bani Quraish (Arab)."

Muhammad menegaskan kembali bahwa kekalifahan (pucuk pimpinan) akan tetap di tangan Arab sekalipun penduduk dunia tinggal 2 orang.

Hadis Muslim 4476
Dinarasikan oleh Abdullah bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Kalifah akan tetap ada di antara bani Quraisy (Arab) sekalipun apabila tinggal 2 orang saja yang tersisa di bumi."

Dengan cita2 memimpin dunia inilah Arab menjajah dan memaksakan Islam kepada bangsa Persia (Iran), Mesir, Afganistan dan banyak bangsa lainnya. Bangsa2 tersebut kini telah kehilangan jati dirinya, telah kehilangan budaya aslinya, mereka semua kini telah menjadi Arab, meski sebenarnya mereka bukanlah Arab.

Apakah kita senang dengan Arabisasi ini, kebudayaan daerah satu persatu menghilang berganti dengan budaya2 Arab? Dimanakah kehormatan bangsa kita? Dimanakah kejayaan warisan leluhur kita? Jika kita memilih untuk tetap menjadi Arab, kita adalah PENGKHIANAT BANGSA. Untuk apa kita mengaku orang Indonesia, meneguk air Indonesia, makan hasil bumi Indonesia, tapi hati kita condong pada ARAB?

Karenanya simaklah sejarah Arabisasi yang dilakukan Muhammad dibawah ini;

Dimasa kehidupan Muhammad, bukan hanya dia yang mengaku sebagai nabi utusan Tuhan. Ada Taliha, kepala suku Bani Asad, yang mengaku punya kekuatan ilahi. Dia dikalahkan oleh Khalid (Sahabat Muhammad) dalam beberapa pertempuran hebat.

Museilima juga salah seorang 'nabi' penantangnya. Dia melakukan mukjijat2 dan mengaku dikirim oleh Allah untuk saling membagi martabat kenabian bersama Muhammad. Dia bahkan berani mengatakan bahwa Muhammad juga mengakui pengakuannya ini. Pada akhirnya, dia terbunuh dalam pertempuran di Al-Yemama, yang hampir jadi bencana bagi kelanjutan Islam.

Al-Aswad, yang dikenal sebagai “Nabi Bercadar” dari Yaman, juga mengaku sebagai nabi. Dia pejuang berani dan tangguh, namun juga arogan dan dengan demikian kurang menarik dan kurang populer. Dia tewas akibat tipu daya pengikut Islam.

Keberadaan beberapa nabi dalam waktu yang sama, dinegara yang sama menunjukkan bahwa masalah kenabian ini tidak ada hubungannnya dengan TUHAN; ini hanyalah sebuah alat untuk menghipnotis orang melalui penipuan2 berkedok agama. Tuhan tidak akan mengirim begitu banyak nabi2 ke Arab diwaktu bersamaan. Orang2 ini, jelas, adalah “self-designated prophets” (jadi nabi atas pengakuan sendiri).

Muhammad sukses karena dia memakai pendekatan nasional, yang menarik bagi orang2 berjiwa patriot seperti Abu Bakar dan Umar. Para kontestan nabi lainnya gagal karena mereka terlalu menganggap rendah orang lain. Sebaliknya Muhammad menjanjikan martabat tinggi bagi bangsa Arab, yang tidak tahu apa-apa kecuali kemiskinan, penderitaan dan turunnya harkat martabat mereka. Kejayaan ini adalah sebuah mimpi yang mereka anggap bisa diwujudkan lewat seorang Muhammad. Kesuksesannya membuktikan pepatah evolusi: Siapa yang Kuat, Dialah yang bertahan. Semua ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan Allah, yang ada hanyalah Muhammad berkedokkan Allah untuk mewujudkan ambisinya!

Mari kita lihat rencananya bagi Imperialisme Arab:

Muhammad menjiplak kepercayaan Yahudi dengan mengaku bahwa bangsa Arab adalah bangsa pilihan Tuhan;

“Di antara semua bangsa di dunia Tuhan memilih bangsa Arab. Dari antara bangsa Arab Dia memilih Kinana. Dari Kinana dia memilih Suku Quraish (sukunya Muhammad). Dari suku Quraish Dia memilih Bani Hashim (klannya). Dan dari Bani Hashim Dia memilih Aku.” (Ibn Sa’d, Tabaqat V. 1 p. 2 )

Pengakuan bahwa dirinya adalah utusan Allah, ia tegaskan lagi di Quran:

“Tiap-tiap umat mempunyai rasul; maka apabila telah datang rasul mereka, diberikanlah keputusan antara mereka dengan adil dan mereka (sedikitpun) tidak dianiaya.” (QS 10:47)

Jelaslah, seorang nabi datang kepada bangsanya untuk menyelesaikan masalah2 dengan adil untuk tujuan menyatukan mereka menjadi sebuah bangsa yang hebat. Tapi, menurut Quran, cara paling efektif untuk mengamankan kesatuan sebuah bangsa adalah dengan menunjuk satu Kiblat, satu arah untuk memuja tuhan: semua orang beriman yang memuja tuhan yang sama menghadap kearah yang sama dan menunjukkan satu kesatuan. Inilah alasan bahwa hadits Bukhari 60:20 mengatakan bahwa setiap bangsa punya kiblatnya sendiri. Ini juga dibenarkan oleh Quran (QS 2:148).

Nabi lalu mencomot ajaran Yahudi dengan menyatakan Yerusalem, kota Yahudi paling sakral, sebagai Kiblat bagi para muslim arab. Tapi setelah sekitar 16 bulan, dia mengubahnya ke Kabah, sebuah tempat perlindungan di Mekah, kampung halamannya sang nabi. Perubahan ini didiktekan oleh keinginan/dorongan sang nabi untuk melayani tujuan2 nasionalnya. Quran menyatakan:

“Orang-orang yang kurang akalnya di antara manusia akan berkata: "Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitulmakdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?" Katakanlah: "Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus. (QS 2:142)

“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidilharam. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.” (QS 2:144)

Dari ayat2 ini, jelas bahwa perubahan kiblat dari Yerusalem ke Kabah dipengaruhi BUKAN karena kehendak Allah tapi atas kemauan Muhammad. Hadits Muslim 31:5903 menunjukkan bahwa perubahan kiblat ini disarankan oleh Umar, Kalif kedua, yang dibunuh oleh seorang budak Persia karena ia (Umar) dituduh sebagai seorang rasis.

Kalau begitu omong kosong saja pepatah Allah : “Timur dan Barat adalah Milik Allah (QS 2:142)” Jika Timur dan Barat punya arti yang sama, lalu kenapa Dia paksa orang untuk mengubah arah sholat dari Yerusalem ke Kabah? Kenapa mereka tidak bisa menghadap kearah yang mereka suka?

Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka ke mana pun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS 2:115)

Jadi, langkah ini diambil oleh nabi untuk melayani kepentingan imperialisme Arab. Malah, pengubahan Kiblat telah menghancurkan nasib Yahudi, membawa maut bagi sejarah umat manusia dan hanya menguntungkan bagi imperialisme Arab.
Muhammad memang lihai. Ia mengatakan bahwa tiap bangsa punya nabinya sendiri, TAPI dirinya berbeda. Katanya, hanya dia yang bukan hanya nabi bagi bangsa Arab tapi juga nabi bagi SEMUA bangsa:

"Tiap Nabi ditunjuk bagi bangsanya sendiri tapi aku ditunjuk menjadi nabi bagi semua bangsa." (Mishkat, 5500, Vol.3)

Julukan 'nabi internasional' ini beserta dengan perubahan arah kiblat dari Yerusalem ke Kabah menunjukkan apa sebenarnya maksud Muhammad: muslim2 non Arab tidak boleh punya kiblat yang menunjukkan sifat khas mereka sebagai sebuah bangsa tersendiri. Mereka harus menganggap kiblat Arab sebagai PANDANGAN HIDUP mereka dan dengan demikian menerima hukum2 serta kebudayaan Arab dan menanggalkan tradisi2 nenek moyang asal mereka. Tahukah anda apa artinya ini dalam praktek ?

Tindakan ini mengangkat derajad Mekah menjadi tempat penghormatan spiritual tertinggi. Muslim dari berbagai bangsa menyembah kearahnya, tidak hanya lima kali sehari namun setiap saat sesuai dengan zona waktu berbeda2 mereka diplanet ini. Tindakan kebiasaan menyembah ini memperbudak jiwa mereka, membuat mereka secara tidak sadar patuh ke Mekah, menyembah tempat kelahiran Muhammad dan mengurangi kekuatan memakai otak mereka.

Biasanya satu bangsa harus menundukkan bangsa lain dengan kekuatan senjata; yang ditundukkan membenci yang menaklukkan dan ingin merdeka, tapi dalam hal ini, semua Muslim non arab mengucurkan air mata memohon agar diterima sebagai budak2 budaya Arab! Bukankah ini contoh klasik seekor domba yang memohon pada penjagalnya agar segera dituntun kerumah jagal? Inilah kebijakan dari Muhammad.

Sadar akan kerapuhan manusia, sang nabi memaksakan tekanan psikologis pada para pengikut non arab dengan mewajibkan mereka untuk melepaskan budaya asal mereka dan sebagai gantinya memakai budaya arab. Dia mencapai tujuan ini dengan mengangkat martabat spiritual dari institusi2 Arab. Berikut ini beberapa diantaranya:

1. Kabah adalah rumah Tuhan karena Yang Maha Kuasa telah memerintahkan Adam membangun rumah itu baginya, dan ini juga dibangun kembali oleh Ibrahim.

2. Kuburan orang muslim harus digali sedemikian sehingga bila mayatnya dikubur, wajahnya menghadap kearah Mekah.

3. Begitu keramatnya Mekah hingga tak seorangpun boleh BAB (buang air besar) menghadap kota ini, dimanapun dia berada diplanet ini. Jika melakukan ini dianggap kafir.

4. Quran juga dalam bahasa Arab, semua muslim harus mempelajari bahasa Arab. Betapa berat sebelahnya Allah terhadap Arab.

5. Hadits Mishkat Vol. 3, no. 5751 melaporkan bahwa rasul berkata:

“Cintailah Arab karena tiga alasan karena (1) Aku orang Arab (2) Quran dalam Bahasa Arab dan (3) lidah para penghuni surga akan juga berbahasa Arab.”

6. Kabah adalah pusat dari berkat Allah karena disinilah 120 Doa Ilahi turun tiap hari, dan lalu disebarkan keseluruh dunia!

7. Ibn Majah melaporkan dalam Hadis no. 1463, bahwa seorang Namaz (sholat didalam mesjid) di Medinah membawa berkah 100 kali lebih banyak dari sholat dimesjid lain, dan sholat dalam Kabah membawa rahmat 100.000 kali lebih banyak dibanding sholat di mesjid lain!

8. Bahkan kuburan orang Arab yang dikenal sebagai Jannat-ul-Mualla dan Jannat-ul-Baquee adalah tempat keramat. Menurut sebuah hadis, kuburan2 itu terlihat bersinar dimata para penghuni angkasa, sama seperti matahari dan bulan terlihat oleh para penghuni bumi. Mereka yang dikuburkan disana akan masuk surga tanpa segala kesulitan dan masing2 diberi hak untuk intersesi (menjadi perantara) bagi 70.000 orang lainnya!

9. Baca ayat berikut ini:

“(O Rasul) Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS 3:31)

Hubungkan ayat diatas dengan Hadis no 5 diatas. Maksud Muhammad mengeluarkan ayat ini adalah; penyembahanmu terhadap Allah akan sia-sia jika kau tak mengikuti aku (Muhammad) dan tak mencintai Arab.

10. Sudah menjadi bagian dari iman Islam bahwa setiap muslim, dimanapun dia tinggal, harus datang ke Mekah sedikitnya satu kali seumur hidupnya, asal dia mampu.

Lebih dari dua juta muslim seluruh dunia datang ke Mekah tiap tahun untuk “naik” haji. Mungkin, jumlah yang sama juga melakukan Umroh per tahun. Upacara2 ini menghasilkan begitu banyak kekayaan bagi orang Arab dan semakin memiskinkan negara miskin seperti Indonesia.

Padahal, upacara ‘naik’ haji sudah menjadi bagian dari kebudayaan Arab sejak jaman dulu kala yang dikembangkan dari prinsip2 penyembahan ala India seperti Trimurti, Sabeanisme, dan maskyarakat astrologi Mesopotamia yang mengambarkan peredaran planet. Tidak ada bukti2 sejarah bahwa kuil Kabah pernah dibangun kembali oleh Ibrahim, itu hanyalah klaim yang diciptakan bangsa Arab sendiri. Bukti sejarah lebih menunjukkan bahwa Kabah adalah kuil polytheisme. Bahkan diawal kehidupan Muhammad, Kabah menjadi pusat penyembahan berhala. Begitu pula dengan kebiasaan kuno mencium Hajar Aswad yang disarankan oleh nabi karena hubungannya yang erat dengan budaya nasional Arab. Praktek berhala yang menarik hati orang Arab ini, jelas menolong sang nabi untuk mendapatkan umat baru bagi kepercayaannya.

Upacara haji memang sudah ada di jaman sebelum Islam dan dari dulu sampai sekarang tidak lain hanyalah untuk meninggikan martabat bangsa Arab. Orang2 melakukan ritual mencium Batu Hitam termasuk mengelilingi Kabah tujuh kali, yang dianggap melambangkan revolusi planet dan bintang2 yang dihubungkan dengan tradisi kaum berhala di Yaman.

Dengan demikian sang Nabi telah melimpahkan kesucian yang lebih besar kepada Mekah dibandingkan dengan orang Yahudi dengan Bait Allahnya di Yerusalem. Kesucian Mekah ini mencipratkan kesucian kepada orang2 Arab yang dijelaskan secara gamblang dalam hadis bahwa semua muslim harus mencintai Arab, dan mereka yang membenci/iri akan ditolak, tidak akan diakui oleh sang Nabi saat dia menjadi intersesor (perantara) nanti, dan alhasilnya, ia akan membusuk dineraka.

Dalam rencana besar Arabisasi ini, sang nabi mempertahankan dirinya untuk tetap berada paling atas: meski dia katakan cuma orang biasa dan hamba Allah, tapi Allah-lah, bersama dengan para malaikatnya yang bershalawat bagi Muhammad, dengan kata lain memuja dia;

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (QS 33:56)

Dengan demikian, cinta dan kepatuhan pada Muhammad adalah Islam yang sebenarnya dan Allah hanya menjadi alasan bagi Muhammad; kepercayaan pada Allah tidak ada artinya tanpa mengakui dan patuh pada Muhammad sebagai utusanNya! (Bandingkan dengan ayat no 9 diatas)

Cara terbaik untuk mempraktekkan Islam adalah dengan mengambil Muhammad sebagai model, suri tauladan:

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS 33:21)

Artinya, meniru sang nabi, dalam hal2 kecilpun seperti cara berpikir & bertingkah laku seperti sang nabi; bahkan makan, minum, bicara, melangkah, tidur, berpakaian dan penampilan harus meniru nabi.

Akhirnya kita menyadari bahwa doktrin 'nabi sebagai suri tauladan' ini adalah alat yang membuat Islam menjadi alat Imperialisme Arab. Dibawah ini adalah gambaran singkat dari prinsip dan praktek sang nabi sebagai suri teladan:

Prinsip dasar dari Quran adalah divide et impera, atau “Pecah-Belah dan Jajah,” yang membelah bangsa2 secara sosial dan politik, antara mereka yang mukmin dari mereka yang kafir. Quran 58:19 menyatakan fakta ini dengan sangat jelas : non muslim dicap sebagai “golongan setan” dan para pengikut Allah dan Muhamad disebut sebagai “golongan Tuhan.”

Lebih jauh lagi, Quran menyebut anggota2 dari “golongan setan” sebagai “orang-orang yang sangat hina” dan menyatakan bahwa “mereka sesungguhnya golongan pecundang.” Tapi tentang “golongan Tuhan,” ditambahkannya:

“Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara atau pun keluarga mereka. …… Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat) -Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung.” (QS 58:22)

Untuk pengertian yang lebih jelas dari ayat ini, fakta berikut mungkin bisa ditelaah dengan baik:

1. Anggota “golongan setan” ditakdirkan jadi pecundang. Mereka makhluk paling hina karena mereka tidak mengakui Muhammad dan Allah. Mereka adalah orang2 non-muslim.

2. Anggota “golongan tuhan” adalah orang yang tidak mencintai musuh Allah dan Muhammad, yang tidak mencintai non muslim, meskipun non muslim itu adalah ayah, anak, saudara atau bangsa mereka sendiri. Orang2 yang tidak mencintai non muslim inilah yang akan makmur kehidupannya dan akan dijadikan penghuni surga didunia yang berikutnya.

Disini perpisahan abadi muslim dan non muslim didasarkan pada konflik sosial dan politik yang tak berkesudahan dan Muhammad mencoba meyakinkan para muslim akan kemenangan akhir mereka. Bagaimanapun, seseorang tidak dapat menjadi bagian dari “golongan tuhan’ sampai dia memutuskan hubungan dengan orang tua, anak, saudara, orang2 sebangsa mereka, jika mereka semua itu tidak menerima Islam.

Inilah nasib bagi semua negara non-Arab dimanapun Islam masuk lewat pedang, migrasi atau propaganda. Diwilayah2 itu, Muslim berkewajiban memberlakukan dominasi kebudayaan ARAB, dengan cara menempatkan semua tradisi budaya setempat mereka dibawah budaya Arab, mengadopsi hukum Islam, mempelajari bahasa dan gaya Arab; mencintai Mekah dan Arab, mengakui Muhammad sebagai suri tauladan karena sebagai orang Arab, dia (Muhammad) mencintai dan memberlakukan apapun yang berbau Arab.

Lebih parah lagi, mereka harus membenci budaya dan tanah air mereka sendiri sedemikian hingga tanah airnya menjadi Dar-ul-Harb, yakni Medan Perang. Ini berarti bahwa mereka harus mendirikan tenda musuh ditanah air mereka sendiri dan memerangi bangsa mereka sendiri sampai bangsa mereka semua menyerah pada imperialisme budaya Arab dengan cara memeluk Islam (lihat GAM, DI TII).

Hanya jika demikian sajalah maka negara tersebut akan menjadi Dar-ul-Islam, yakni Medan Damai. Jika tidak maka tanah air tersebut akan terus menjadi Medan Perang (Dar-ul-Harb) dimana pembunuhan dan pemerkosaan non muslim dianggap sebagai perbuatan baik; penipuan dianggap perlu dan malah dijadikan bagian dari moralitas.

Tanah Air! Apa itu Tanah Air? Tanah dimana seseorang lahir, dibesarkan, tinggal dan menghabiskan hidupnya, itu semua dianggap sebagai lelucon besar di mata mereka yang terkena Arabisasi. Para muslim non arab ini mengembangkan perasaan benci kesumat kepada budaya dan tanah air mereka sendiri.

Lihatlah Mesir, tanah dari para Firaun yang perkasa, dimana keunggulan kekaisaran mereka menjangkau masa 3000 tahun. Tanah indah, penuh sains, seni, budaya dan tingkah laku para dewa ini berubah dan menukik tajam hingga hampir menyentuh titik nadirnya ketika Islam mengambil alih. Tidak ada orang Mesir asli lagi. Mereka semua berubah menjadi orang Arab!

Atau simaklah halaman2 bersejarah dari orang Persia (Iran). Kerajaan megah mereka berlangsung berpuluh2 abad lamanya. Begitu besar kerajaan mereka hingga tidak ada yang menyamainya dalam ukuran sampai Inggris muncul dalam kancah internasional 3000 tahun kemudian. Sumbangan mereka bagi perkembangan hukum di Romawi, kebudayaan Yunani dan tradisi2 di Asia tidak dapat dihitung. Mereka menghasilkan pemimpin2 spiritual seperti Zaratushtra yang kebijakannya sampai mempengaruhi agama2 besar seperti Yudaisme dan Kristen.

Tapi begitu Islam menjajah Persia, orang Arab menyita semua kekayaan2nya melalui sistem yang telah terbukti keefektifannya, yaitu melalui penjarahan, termasuk menjarah wanita2 cantik molek dan merebut karya penyair2 ternama Iran yang telah banyak menyumbang keindahan bagi tradisi2 Asia maupun Eropa.

Setelah itu, budaya Persia LENYAP total dari muka bumi. Semua kejayaan budaya dan politiknya dimusnahkan oleh orang2 Iran sendiri yang di-Arabisasi dan akhirnya membenci kebudayaan mereka sendiri. Mereka lebih suka menjadi muslim dengan janji2 berseks ria dengan 72 perawan abadi, anak2 lelaki cantik dan arak2 lezat yang disebut2 dalam Quran. Mereka menghujat nabi2 mereka sendiri, Zaratushtra dan Mani. Mereka membangun mitologi mereka sendiri yang dikenal sebagai Shi’ah, yang secara total berdasar pada lambang, cinta dan tradisi para pahlawan Arab, khususnya anggota keluarga langsung sang Nabi Muhammad. Sejak itu, orang2 Iran kehilangan jiwa Persia mereka. Mereka telah dicabut dari kebesaran Persia, mereka bukan lagi orang2 Iran yang hebat seperti sebelumnya. Tidak ada lagi yang bisa jadi sumber inspirasi mereka kecuali jika hal itu didasarkan pada penjilatan terhadap orang Arab. Revolusi Islam dari Imam Khomeini adalah contohnya.

India adalah korban lain Islam. Saat Muhamad bin Qasim menginvasi wilayah Sindh, ini adalah saat yang paling buruk, paling menjijikan dan paling tidak menyenangkan dalam sejarah India. India, obor peradaban dunia yang punya tradisi hebat yang sebelumnya menikmati kehangatan 'ahimsa', kehangatan Hindu dan Budha, kemudian disengat oleh penjajah Arab yang doyan merampok dan memperkosa.

Ironisnya adalah, semua pembunuhan yang mereka lakukan itu diatasnamakan pada Allah yang mereka sebut ‘maha adil dan penyayang’, yang menganggap orang2 golongan tuhan ini sebagai orang2 yang bertindak adil dengan menyiksa orang2 kafir. Lalu, tanah ini tidak lagi seperti semula, orang2 Hindu dan Budha yang tak mau mengakui Islam dibantai, darah mengalir dimana2, sejarah mencatat 80.000.000. orang meninggal akibat upaya Arabisasi ini. Islam telah mencabut Budha sampai keakar-akarnya, hingga punahlah Budhisme dari tanah asalnya.

Meski upaya Arab menjadikan India sebagai Imperium Theokrasinya gagal, namun mereka berhasil menancapkan doktrin Islam di sebagian wilayah tersebut. Mereka yang telah terdoktrinisasi ingin memisahkan diri membentuk negara muslim tersendiri, mendedikasikan kepercayaan mereka pada tanah air sebagai Dar-ul-Harb, dengan memusuhi bangsa mereka sendiri!

Filosofi amoral inilah yang menyebabkan pecahnya India menjadi Pakistan. Upaya divide et impera yang gagal dilakukan oleh orang Arab justru sukses ditangan orang2 India sendiri. Itu sebabnya Islam adalah alat abadi penyebaran Imperialisme Arab; tidak lagi diperlukan pedang, tidak lagi diperlukan senjata: cukup dengan mengatas namakan agama Allah.

Kita harus ingat bahwa Islam adalah duta permanen dari agama, sosial dan politik. Quran menyatakan:

“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian … sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.” (QS 9:29)

Kesiapan perang terhadap non muslim ini memang telah menjadi motivasi Islam, tapi hal ini akan musnah dengan datangnya nabi lain. Tapi inipun sudah dipikirkan Muhammad. Dia menutup lubang kelemahan ini dengan kelicikan yang lazim. Dia umumkan dirinya sebagai nabi Terakhir, yakni tidak akan ada nabi2 lain lagi setelah dia dan dengan demikian tak ada orang seperti Ahmad Gulam Mirza (Ahmadiah) yang dapat MENGUBAH HUKUM2 PERANGNYA MENJADI HUKUM2 DAMAI, sesuai dengan masing2 tanah air bangsa2 terjajah itu sampai tanah itu berubah menjadi Dar-ul-Salaam.

Disinilah inti masalahnya: sebuah bangsa bisa dibenci, disakiti dan dipermalukan jika tidak memeluk Islam, tapi begitu mereka memeluk Islam mereka menjadi budak budaya Arab karena didalamnya terdapat rumus2 penolakan terhadap tradisi tanah airnya sendiri. Benar-benar sebuah strategi imperialisme yang sulit dikalahkan!