Wednesday, September 10, 2014

Mengenal Berlian


TEHNIK MENGENAL BERLIAN
Teknik untuk mengetahui apakah suatu permata adalah berlian sangatlah mudah bagi seorang ahli berlian. Akan tetapi andapun bisa mengenal berlian dengan cara berikut:
Pemeriksaan fisik dengan mata
1. Melihat suatu benda/bayangan dari “tafel” (bagian atas berlian )
Karena adanya pemantulan sinar yang kuat pada berlian (pengaruh indeks bias), maka berlian akan memiliki kilau yang kuat sehingga tidak mungkin bagi kita untuk melihat, suatu benda dari atas tafelnya.
2. Karena Indeks bias yang besar maka berlian tidak tembus pandang, letakan koran dibawah berlian dan lihat tulisannya dari atas berlian, jika tulisan terlihat / tembus sudah pasti permata tersebut bukanlah berlian asli.
3. Uji miring,
indeks bias berlian sangat besar sehingga memungkinkan dilakukan pemeriksaan dengan cara yang sederhana yaitu dengan cara: pegang berlian dengan cara mendatar, kemudian secara perlahan miringkan sampai sudut tertentu maka berlian akan berkilau, tetapi jika setelah kita miringkan ternyata sinar yang keluar kosong maka itu berarti bukan berlian asli.
4. Berlian merupakan penghantar panas yang tinggi Berlian mempunyai daya hantar panas yang tinggi dari benda benda lainnya, oleh karena itu berlian lebih cepat mengkuti temperatur sekelilingnya, sehingga apabila berlian dipegang maka akan terasa dingin dan kemudian cepat menjadi panas setelah dipegang terus menerus.
Pemeriksaan Dengan Alat
1. Pemeriksaan dengan jarum uji berlian.
Jarum uji berlian terbuat dari besi yang ujungnya merupakan berlian asli. Goreslah permata yang akan diuji dengan jarum uji tersebut berlahan-lahan kemudian lihat apakah permata tersebut tergores? jika tergores berarti permata tersebut bukan berlian.
2. Pemeriksaan dengan diamond tester
sekarang banyak dijual diamond tester, alat ini mudah didapatkan di toko namun demikian hati-hati dengan synthetic Moissanite karena alat ini tidak bisa membedakan antara diamond asli dengan sinthetic moissanite.
Menilai Kualitas Berlian
Menilai Warna
Konsep standar suatu berlian yang tergolong sempurna adalah berlian yang hadir dengan tanpa warna. Pada umumnya, warna berlian rata-rata putih kekuning-kuningan juga mendekati kecoklat-coklatan, namun sebenarnya warna yang ada diberlian memiliki beberapa variasi. Pada kasus berlian hitam atau “black diamond”, sesungguhnya tidak benar-benar berwarna hitam. Namun, berwarna gelap yang berisikan sebuah kumpulan warna. Sehingga membuat penampilan black diamond terlihat hitam nan-elegan.
Dalam berlian ada beberapa penilaian kelompok warna, yang mana ditandai oleh huruf. Dimulai dari huruf D sebagai perwakilan tanpa warna sama sekali atau bening, hingga huruf Z yang mewakili warna kecenderungan kuning sekali. Dalam penilaian warna melalui huruf ini kemudian membentuk kelompok yang sesuai dengan kategori kecenderungannya.
Untuk penilaian huruf D hingga F adalah merupakan kategori tanpa warna. Selanjutnya dimulai dari G hingga J merupakan kategori cenderung berwarna. Sedangkan dari K hingga M adalah perwakilan warna kuning pucatdan N hingga R, adalah merupakan kategori spektrum sangat kuning. Kemudian yang terakhir S sampai Z merupakan perwakilan kategori sempurna kuning.
Untuk kualitas yang dihadirkan melalui berlian yang berwarna paling tidak haruslah bersertifikat GIA. Maksud dari sertifikat GIA adalah sebuah standarisasi berlian berwarna yang dikeluarkan oleh Gemological Institute of America. Sebuah institute yang menguasai dan mempelajari sebuah ilmu bernama Gemologi, ilmu yang dimana berlian merupakan sebuah salah satu obyeknya.
Lembaga ini telah berdiri semenjak tahun 1931, suatu umur yang cukup bisa diandalkan dalam menentukan suatu standart benda. GIA bukan hanya mencetus standarisasi dari warna tetapi ketiga standarisasi lainnya. Dimana GIA lah yang menelurkan stadarisasi 4Cs yang telah tersebutkan sebelumnya.
Sebenarnya stadarisasi warna terbaik dari suatu berlian adalah berlian yang tanpa warna atau cenderung bening. Namun bukan berarti warna bening menjadi banyak beredar dipasaran, melainkan berlian dengan kualitas seperti ini adalah suatu yang langka. Sebenarnya warna berlian yang ada dipasaran ada berbagai macam, dan tersedia hampir dikesemua warna.
Seperti berlian Hope yang berwarna biru. Kemudian beberapa berlian lainnya dengan warna kuning muda, merah jambu, dan hijau. Dimana untuk pengkategorian warna agar tidak menimbulkan suatu kebimbangan, warna yang terang dan jelas dikatakan sebagai “fancies”.
Berlian yang termasuk “fancy colored” atau warna terang adalah berlian langka. Namun bila telah dimasuki suatu pewarnaan sintetik atau pewarna buatan, berlian itu hanyalah akan menjadi tidak berharga. Maka adalah untuk lebih baiknya pemilihan suatu berlian
Kejernihan merupakan salah satu hal pokok dalam penentuan harga nominal yang akan disematkan pada sebuah berlian. Berlian akan mahal bila mempunyai pembiasan yang cukup menawan. Lagipula berlian yang seperti ini akan jarang kita temui, dan tentunya sejalan dengan prinsip sesuatu yang unik akan cukup bernilai lebih.
Kejernihan
Kejernihan bila kita tinjau dari katanya itu sendiri, kita akan menemui kata dasar “jernih”. Jernih berarti kemampuan sinar dalam menerawang tembus lalu keluar dari suatu benda. Dimana yang berarti semakin mampu berlian dalam membiaskan sinar secara terstruktural, maka semakin sempurna nilai kejernihan dari berlian itu sendiri. Sedangkan bila ditelaah dari sisi pengertiannya, maksud dari “kejernihan berlian (diamond clarity)” dapat disimpulkan sebagai ukuran struktural akan kemurnian sebuah berlian. Dimana kadang kata jernih dapat disandingkan sepadan dengan sebuah kata kemurnian. Jadi setelah kita membahas pengertiannya, maka sekarang kita akan memasuki bagian bagaimana caranya untuk mengetahui suatu nilai kejernihan.
Suatu kejernihan dari berlian dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor – faktor inilah yang akan ditelaah seperti Nomor, Ukuran, Warna, lokasi yang relatif, orientasi, dan pengamatan yang jeli pada bagian-bagian dalam berlian. Kesemua ini hanya dapat dilihat oleh ahlinya dari sudut pandang 10 kali pembesaran. Melalui sebuah ilmu yang dikatakan sebagai ilmu gemologist.
Sedangkan untuk sebagian besar orang hanya dapat menilai berlian berdasarkan penglihatan sempurna atau tidaknya penampilan berlian tersebut. Untuk yang sebenarnya, sebuah penghitungan secara struktural dapat diketahui dengan suatu pertimbangan. Pertimbangan yang akan dijadikan acuan untuk menilai berlian adalah warna awan mendung yang besar sehingga membuat berlian tampak memancarkan cahaya secara menyebar.
Untuk lebih jelas mengenai sebuah pengukuran dari kejernihan, kami akan coba tampilkan sebuah tabel yang bisa menjadi acuan. Berikut adalah tabel tingkatan pengertian akan sebuah perbandingan dari suatu kejernihan, dari kategori F untuk yang paling jernih, sampai I3 yang paling tidak jernih:
Simbol Arti Definisi
F Flawless Bebas dari semua inklusi atau bercak sel
IF Internal Flawless Tanpa inklusi disaat penglihatan 10x pembesaran
VVS1 Very Very Slightly included #1 Nampak inklusi kecil yang sangat sulit dilihat pada 10x pembesaran
VVS2 Very Very Slightly included #2 Nampak inklusi kecil yang sulit dilihat pada 10x pembesaran
VS1 Very Slightly included #1 Sedikit inklusi yang sangat sulit dilihat pada 10x pembesaran
VS2 Very Slightly included #2 Sedikit inklusi yang sulit dilihat pada 10x pembesaran
SI1 Slightly Included #1 inklusi yang nyata nampak pada 10x pembesaran
SI2 Slightly Included #2 Inklusi yang sangat nyata nampak pada 10x pembesaran
I1 Included #1 inklusi yang nyata. Dimana dapat dilihat dengan mata langsung
I2 Included #2 Inklusi yang nyata. Dimana mudah dilihat dengan mata langsung
I3 Included #3 Inklusi yang nyata. Dimana sangat mudah dilihat dengan mata langsung
Carat
Karat disini maksudnya adalah ukuran berat pada berlian. dimana 1 karat adalah sama dengan 0.200 gram atau 1/5 gram. Untuk peryataan lambang nilai satuan dari carat adalah ct. Sebelum kita menilik lebih jauh tentang sebuah satuan yang bernama carat, maka akan ada baiknya bila kita menoleh sebentar kepada sebuah asal usul dari standarisasi carat ini.
Untuk pertama kalinya carat digunakan sebagai pengakuan akan perhitungan nilai suatu berlian, dimulai oleh peradaban Yunani, Keraton. Dimana yang menjadi acuan adalah sebuah kacang-kacangan dari sebuah tumbuhan bernama carob bean. Peristiwa ini diestimasikan terjadi sekitar pada tahun 1914an. Jadi berat memang menentukan dalam mengukur suatu satuan nilai bernama carat. Tapi perhitungan dari berat bukanlah merupakan suatu aturan yang baku, ada modifikasi tersendiri tentang nilai nominal harga yang dicantumkan.
Contohnya bila dua buah berlian mempunyai ukuran carat yang sama, bukan berarti akan sama harganya. Melainkan akan ada perbandingan kualitas yang membedakan harga masing – masing berlian. Begitu juga bila ukuran carat dua buah berlian itu sama, dapat berbeda dalam hal ukuran besarnya.
Lalu bagaimana kita menentukan karat, bila suatu berlian yang biasa kita lihat, hanyalah sebesar bijih kacang polong dan berada pada sebuah rangkaian cincin. Untuk mengukurnya kita tidak mungkin akan mengeluarkannya dari rangkaian cincin, itu terlalu beresiko dan bisa merusak keindahannya. Belum lagi masalah waktu dan biaya yang akan dihamburkan dari proses pengukuran dengan cara ini.
Tentunya memang tidak akan mudah mengukur dan mengestimasikan berat suatu berlian ini. Kita dapat mengukur berat suatu berlian melalui diameter ataupun untuk lebih baiknya adalah mengukur kedalamannya.
Kedua alternatif pilihan ini bila dilakukan secara seksama maupun terukur, dapat kita andalkan kebenarannya. Untuk nilai selisih yang mungkin terjadi dari telitinya perhitungan ini, hanya menyisakan 1% atau paling parah mencapai 2%.
Dalam pengukuran nilai berat ini memang bisa menentukan suatu besaran nilai suatu carat. Berikut adalah tabel yang akan mungkin bisa menjadi acuan bagi anda, mengenai sebuah perbandingan antara berat dan carat.

No comments:

Post a Comment