Kejiwaan
setiap
orang yang lahir di dunia ini maka jiwanya menyatu dengan akal. Selain
akal dalam diri manusia juga ada hawa nafsu. Ketika seseorang berbuat
buruk, berarti raganya didorong dan dipengaruhi oleh hawa nafsu dan
akalnya. Akal dan nafsu memang suka berbuat buruk. Apabila jiwa mencegah
(melalui hati nurani), maka raga tidak akan berbuat buruk. Akan tetapi
jika jiwa membiarkannya, maka raga tetap melakukannya. Karena itu
bagaimanapun juga jiwalah yang akan mempertanggungjawabkan perbuatan
baik dan buruk raganya.
No comments:
Post a Comment