Saturday, September 5, 2015

doa itu untuk orang hidup

BERDOA ATAU SEJENISNYA BUAT ORANG HIDUP, bukan buat orang mati. Makanya saya tidak membuat selametan 3 hari, 7 hari, 40 hari dan 100 hari untuk kedua orang tua kandung saya yg baru meninggal beberapa bulan lalu. Tidak juga ketika mencapai hari ke 1000 kalau saya masih hidup. Bukan itu saja, saya juga tidak suka mengunjungi kuburan. Bahkan kuburan orangtua kandung saya sendiri. Tidak pernah saya jenguk sampai sekarang, dan sepertinya tidak akan sampai kapanpun. Makanya saya tidak pernah masuk ke dalam kuburan ketika kita buat sarasehan di Sitihinggil Trowulan dan Makam Panembahan Senopati. Bukan berarti saya anti terhadap mereka yg mempraktekkan tradisi leluhur atau keagamaan, tetapi saya punya prinsip bahwa segala sesuatu yg kita lakukan untuk manusia hidup. Bukan untuk manusia mati. Kematian hal biasa dan setelah dilakukan ritualnya maka sudahlah, selesai. Mereka sudah jadi satu dengan alam semesta besar. Dan saya tahu saya selalu satu dengannya, selalu jadi bagian dari alam semesta, baik saya hidup maupun mati. Kematian bukan hal yg istimewa. Yg istimewa kehidupan. Apa yg ditugaskan oleh alam semesta kepada anda dan saya.

No comments:

Post a Comment