KeTuhanan

. . ada sebagaian besar berpendapat bahwa untuk supaya dekat dengan Allah Tuhannya kita harus mematuhi rukun agama dan syareaatnya dengan tertib dan patuh . . . . ada sebagian lagi yang berpendapat supaya dekat dengan Tuhan ya kita harus sesering mungkin berusaha mendekatinya dengan memuji dan mengharapkan berkahnya , maka tak putus2nya dzikir dan doa dipanjatkan juga meditasi di fokuskan agar Tuhan sayang , dekat dan memberkahinya . . . . tapi ada sebagian kecil yang sudah berserah diri dan sudah mempercayakan hidupnya kepada Tuhan Semesta Alam sampai tahap Pasrah Bongkokan , dia sudah nggak repot sama doa dan usaha mendekatkan diri kepada Tuhan , dan percaya bahwa dia sudah hidup dalam pengaturan Tuhan yang ada didalam dan menggerakkan dirinya. dia percaya bahwa hakekatnya seluruh gerak dirinya adalah puji dan bakti kepada Tuhannya . .

Pembersihan diri

. . sering kulihat di BF maupun di iklan2 betapa banyak laki2 yg mengusahakan penguatan dan pembesaran penisnya sampek kayak apa besar dan dahsyat nya hanya untuk pelampiasan dan pemuasan hasrat sex yg menggebu . . sehingga terdayai rasa hebat , macho dan puji sbgai pejantan tangguh yang ahirnya bisa lebih tenggelam kepada daya benda karena ada materi disitu . . . kasihan dia nggak sadar bila suatu kali pada masanya dia akan merasa dirinya rendah sbgai hewan sex yang hina , mesin sex yg diduwitin dan ahirnya terhinakan oleh dirinya sendiri . . . itu akan lama sekali bisa mendapat pembersihan oleh rasa dirinya sendiri . . ohhh dunia . .

Rasa KeTuhanan

. ah masih ada juga yang berdebat membela Tuhannya . . lha bagaimana menggambarkan Tuhan itu sendiri ? . . bermacam tanggapan dan ilusi . . harus begini harus begitu , lewat jalan ini lewat ajaran itu . . padahal kalau terang hati ya tidak harus begitu . . karena ya bagaimana rasamu sendiri . . yang percaya dan nyaman hati . .

kehidupan

. .kadang kita hanya kepikiran dalam keadaan kecukupan sekarang . . padahal kalau sadar keadaan kita bisa berubah mendadak dan harus merubah sikap . . maka baik tidak terbawa terhanyut nikmat sekarang . . lebih baik jaga terang hati , prihatin dan waspada . . hakekatnya adalah berserah dirilah karena saat ini kita ini masih di hidupkan , diberi hidup , mengelola hidup dan mempertahankan hidup itu sendiri . . pandai2 lah menghibur diri dalam keadaan kesepian . .

Syreat Tarekat Hakekat Makrifat

Syareat Tarekat Hakekat Makrifat . umat islam di jawa, umumnya mengenal filsafat kasepuhan yang disebut dengan syariat- Tarikat-Hakikat-Makrifat yang pada intinya mengupas tataran kalbu (iman) dan sekaligus kesempurnaan refleksi dalam berperilaku. Tidak dapat dipungkiri, setiap manusia yang penasaran dengan nilai-nilai hidup (yang tinggi) pasti memburu hal yang insyaAllah tidak diragukan kegunaannya. Karena sesuai hukum alam, tujuan manusia hidup hanyalah bahagia (di dunia dan akhirat). Pada konsep yang salah kaprah, tidak sedikit orang yang “njujug” ke makrifat tanpa mengenal syariat-tarikat-hakikat. Padahal hal tersebut mustahil adanya (untuk mengenal makrifat). Bila kita berani jujur, sesungguhnya kita hanya tahu apa itu (penyebutan/ kata) makrifat namun tanpa pernah sedikit menuju kesana, apalagi memasukinya. Bahkan untuk tahap hakikat saja, itu pun juga susah luar biasa. Sungguh, bila kita perhatikan sudah ada beberapa manusia yang mengaku telah makrifat. Jarang orang berkata “aku baru syariat/ tarikat/ hakikat” atau “aku hanya manusia biasa.” Nah, hal tersebut telah menjadi kunci bahwa sesiapapun yang telah mencapai makrifat/ hakikat akan jauh dari pengakuan seperti demikian. Karena kunci orang luhur adalah “jauh dari rasa sombong dalam wujud apapun.”

Percaya Tuhan

. . memang untuk mempercayai adanya pengaturan Tuhan itu tidak mudah , perlu pembuktian nyata , sedang pembuktian yang terjadi itu biasanya kecil2 yg membuat ragu untuk meyakininya . .

Perbuatan Selamat

. . intisari perbuatan selamat adalah kata lain dari Suara Hati itulah maksud dari segenap pemurnian penglihatan, pendengaran, pem bau an, perkataan , dan kesadaran manusia yg telah disucikan jiwanya menuju kalepasan dalam kawisesan yaitu perbuatan rohani dan jasmani . .