Jiwa yang tertidur . . secara Kejiwaan . .
Sewaktu Sang Bayi yg terlahirkan ,dengan fisik sempurna ataupun tidak sempurna sudah automatis membawa Gen dari ortunya juga Watak dan sifat bawaannya sendiri dan sebenarnya ada beban2 dari leluhur yang menurunkankannya .
Pada saat itu sampai Balita Bayi selalu terlindungi dan dekat dengan Kekuasaan Tuhan karena akal pikirnya belum berkembang .
Seiring dengan pertumbuhan bayi menjadi Balita dia akan belajar menerima pengajaran dari ortu maupun lingkungannya , pada saat Balita perwatakan Anak itu polos dan apa adanya bagaimana maunya karena belum punya Susila Tata krama tapi terjaga oleh Jiwanya yang Dzat Allah yang ada dalam dirinya tapi tidak melekat dengan Raganya.
Seiring dengan pengajaran yg dia Terima maka si anak mulai membangun Akal Pikirnya dan mulai bangga bila di puji , demikian dia mulai menggunakan akal pikirnya untuk mendapat Pujian . . begitulah dia mulai membangun Ego .
Semakin lama dia bertambah besar dan dewas maka sebenarnya dia sudah mulai meninggalkan sang Jiwa yg sudah menjaga dirinya sewaktu Balita . . jadilah seorang dewasa yg bersosok Kuat ,Ego dan super egonya yg mandiri , nafsu dan akal pikirnya semakin lincah dan kuat . .
Lalu kemanakah sang Jiwa ? oh ternyata sang Jiwa yg ditinggalkan jadi tertidur di belakang tapi tetap siaga menolongnya . .
Pernah dengar lagu Bangunlah Jiwanya bangunlah Badannya . .nah demikian yg diharapkan oleh Tuhan agar kita membangunkan sang Jiwa yg tertidur agar bersatu dan bekerja sama dengan sang Raga yg penuh akal pikir dan nafsu.
Dengan bangunnya sang Jiwa maka terhubunglah kontak Jiwa dengan Kekuasaan Tuhan ya karena Jiwa adalah Dzat Allah itu sendiri artinya kita bisa menyampaikan doa kita lewat Jiwa . .
Sewaktu Sang Bayi yg terlahirkan ,dengan fisik sempurna ataupun tidak sempurna sudah automatis membawa Gen dari ortunya juga Watak dan sifat bawaannya sendiri dan sebenarnya ada beban2 dari leluhur yang menurunkankannya .
Pada saat itu sampai Balita Bayi selalu terlindungi dan dekat dengan Kekuasaan Tuhan karena akal pikirnya belum berkembang .
Seiring dengan pertumbuhan bayi menjadi Balita dia akan belajar menerima pengajaran dari ortu maupun lingkungannya , pada saat Balita perwatakan Anak itu polos dan apa adanya bagaimana maunya karena belum punya Susila Tata krama tapi terjaga oleh Jiwanya yang Dzat Allah yang ada dalam dirinya tapi tidak melekat dengan Raganya.
Seiring dengan pengajaran yg dia Terima maka si anak mulai membangun Akal Pikirnya dan mulai bangga bila di puji , demikian dia mulai menggunakan akal pikirnya untuk mendapat Pujian . . begitulah dia mulai membangun Ego .
Semakin lama dia bertambah besar dan dewas maka sebenarnya dia sudah mulai meninggalkan sang Jiwa yg sudah menjaga dirinya sewaktu Balita . . jadilah seorang dewasa yg bersosok Kuat ,Ego dan super egonya yg mandiri , nafsu dan akal pikirnya semakin lincah dan kuat . .
Lalu kemanakah sang Jiwa ? oh ternyata sang Jiwa yg ditinggalkan jadi tertidur di belakang tapi tetap siaga menolongnya . .
Pernah dengar lagu Bangunlah Jiwanya bangunlah Badannya . .nah demikian yg diharapkan oleh Tuhan agar kita membangunkan sang Jiwa yg tertidur agar bersatu dan bekerja sama dengan sang Raga yg penuh akal pikir dan nafsu.
Dengan bangunnya sang Jiwa maka terhubunglah kontak Jiwa dengan Kekuasaan Tuhan ya karena Jiwa adalah Dzat Allah itu sendiri artinya kita bisa menyampaikan doa kita lewat Jiwa . .