* Di dunia ini segala sesuatu dapat berubah, yang berkembang akan menjadi layu.
* Segala sesuatu di dunia ini pasti saling berhubungan satu sama lain dan masing-masing tidak dapat berdiri sendiri.
* Perasaan damai otomatis lahir setelah dapat melepaskan diri dari keserakahan.
* Tiada sesuatu yang abadi di dalam kehidupan ini!
Perubahan terjadi setiap saat, seperti matahari yang tiba-tiba tertutup
awan hitam sehingga dunia menjadi gelap. Hujan yang deras pun tiba-tiba
dapat terhenti dan langit kembali menjadi terang. Bahkan perubahan yang
paling hebat dapat saja setiap saat terjadi dengan tiba-tiba, yaitu
kalau kematian datang menjemput.
Orang yang selalu waspada itu
ialah orang yang bijaksana sebab memiliki kebijaksanaan untuk menerima
segala sesuatu yang terjadi sebagai suatu kewajaran, sebagai suatu hal
yang sudah semestinya terjadi, karena itu tidak akan menggoncangkan
batinnya. Bahkan kematian pun yang datang menjemput akan diterima dengan
ikhlas, pasrah dan mulut tersenyum karena maklum bahwa dia tidak
berdaya, tidak berkuasa, ibaratnya hanya menjadi anak wayang saja yang
harus tunduk dan patuh terhadap peraturan yang dijalankan oleh Sang
Dalang!
Orang yang bijaksana itu walaupun dijadikan sebagai
pemegang peran apa pun tetap tidak penting, biarpun dijadikan raja atau
pengemis, orang kaya atau orang miskin, pintar atau bodoh, sehat atau
berpenyakitan.
Orang yang bijaksana itu tidak mengeluh kalau
memegang peran rendah, tidak berlebihan gaya kalau memegang peran mulia,
karena yang penting adalah menghayati peran itu, memainkan peran yang
dipegangnya sebaik mungkin. Memegang peran apa pun juga, baik yang
menang atau yang kalah, yang tinggi atau yang rendah, yang kaya atau
miskin, pintar atau bodoh, kesemuanya itu hanya untuk sementara saja dan
semua akan berakhir sama, yaitu tamatnya cerita atau kematian.
Karena maklum bahwa segala sesuatu, yang baik maupun yang buruk, tidak
abadi, bahwa kehidupan ibarat suatu perputaran roda, maka orang yang
bijaksana itu tidak akan mengeluh selagi berada di bawah dan tidak akan
sombong selagi berada di atas.
Demikianlah sikap seorang yang bijaksana.
—